Salah satu metode untuk pengecekan awal untuk pemeriksaan COVID-19 adalah Rapid Test.
Bagaimana prosedur tes ini dilakukan ?
Pasien yang diperiksa diambil sample darahnya, kemudian darah tersebut diteteskan pada alat Rapid Test.
Saat ini ada 2 macam pengambilan sample untuk diuji menggunakan Rapid Test, yaitu :
- Pengecekan sample whole blood, yaitu darah pasien akan diambil melalui ujung jari tangan yang telah dilukai menggunakan jarum kecil kemuan darah pasien akan langsung dimasukan ke dalam alat Rapid Test.
- Pengambilan sample serum, yaitu darah pasien akan diambil melalui pembuluh darah vena pada lipatan tangan seperti halnya pasien akan melakukan pemeriksaan laboratorium. Kemudian darah pasien akan dimasuka ke dalam alat centrifuge selama sekitar 15 menit agar menghasilkan serum. Serum tersebut lalu dimasukan ke dalam alat Rapid Test.
Dalam beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pemeriksaan Rapid Test menggunakan sample serum dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.
Setelah sample darah / serum dimasukan ke dalam alat Rapid Test, maka hasil akan dapat dilihat sekitar 15 menit kemudian.
Perlu diketahui bahwa Virus SARS-CoV 2, penyebab COVID-19, sebenarnya tidak ada pada darah manusia, melainkan pada sistem pernapasan manusia. Kalau begitu kenapa Rapid Test COVID-19 menggunakan darah ?
Tujuan dari test ini adalah untuk mendeteksi apakah terdapat antibody Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG) dalam tubuh pasien.
Tubuh pasien yang telah terpapar virus SARS-CoV 2 selama beberapa hari (biasanya 5 sampai dengan 14 hari), akan membentuk antibody untuk melawan virus tersebut. Antibody itu adalah Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG).
Bagaimana hasil Rapid Test ?
Jika hasil tes ini negatif (-), maka kemungkinan besar pada tubuh pasien tidak ditemukan adanya anti body Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG).
Hasil tes negatif (-) tidak bisa menyimpulkan bahwa pasien pasien tersebut bebas virus SARS-CoV 2.
Karena mungkin saja saat pemeriksaan dilakukan pasien tersebut baru saja terpapar virus SARS-CoV 2 sehingga anti body belum terbentuk. Oleh karena itu pasien perlu menjalani kembali tes ini dalam waktu 7 – 10 hari setelah tes pertama dilakukan .
Jika hasil tes positif (+) Immunoglobulin M (IgM) dan atau Immunoglobulin G (IgG), maka kemungkinan besar pasien tersebut tengah terifeksi virus.
Jika hasil tes pasien positif. Pasien harus menjalani pemeriksaan lain yaitu Polymerase Chain Reaction atau PCR memastikan apakah pasien terjangkit virus CARS-CoV 2 atau virus corona jenis lain (bisa juga virus yang lain).
SAGA Occupational Health saat ini melayani pemeriksaan Rapid Test masal di beberapa perusahaan dengan menggunakan serum sebagai sample untuk memastikan hasil yang didapat berkualitas. Pemeriksaan akan dilakukan langsung di lokasi perusahaan oleh petugas kami sehingga keamanan, kenyamanan dan kerahasiaan lebih terjamin.
Untuk pelaksanaan Rapid Test di perusahaan anda silahkan menghubungi kami di 021-50105029, WA di nomor 082111781296 atau silahkan menghubungi kami dengan klik di sini